Era digital dan teknologi informasi tidak dapat dihindari saat ini. Sebagai alat yang mampu mempermudah sekaligus mempercepat sebuah kinerja korporasi, penggunaan teknologi informasi menjadi alat yang mampu mendorong perubahan pada sebuah perusahaan.

Direksi Perhutani mulai Rabu (25/7) ini, menetapkan dimulainya “Kick Off Pembangunan electronic-PHT Tahap 2 di Perum Perhutani” yang didukung oleh PT Telkom Tbk. Kick Off diresmikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Perhutani Tedjo Rumekso dan Direktur Enterprise and Wholesale (EWS) PT Telkom TBK Muhammad Awaluddin. Pembangunan e-PHT ini juga merupakan implementasi dari Kebijakan Teknologi Informasi Kementerian BUMN untuk mendukung prinsip-prinsip GCG, dan sebagai bagian pula dari sinergi antar BUMN.

Sesuai dengan Masterplan Program Teknologi Informasi Perum Perhutani, pembangunan Electronic-PHT atau e-PHT tahap kedua ini merupakan tindak lanjut program Transformasi Bisnis Perum Perhutani di bidang Teknologi Informasi, yang diawali dengan pembangunan e-PHT tahap pertama untuk pembangunan Enterprise Resource Planning Modul (ERP-Modul) Keuangan sejak tahun 2009 hingga 2011.

“Kerjasama dengan PT Telkom Tbk ini merupakan sebuah bentuk sinergi BUMN. PT Telkom akan membantu pembangunan e-PHT tahap dua ini dengan konten Pembangunan ERP-Pemasaran, Bussiness Intelligence/Dashboarding untuk melihat dan menganalisa kinerja perusahaan; Pengembangan ERP-DKP (Daftar Kemajuan Pekerjaan) dan Pembangunan Laporan Triwulan dan Tahunan; serta e-Library Perhutani untuk menyimpan output laporan Sub Sistem Keuangan perusahaan,” terang Redjo Rumekso.

Dengan aplikasi e-PHT ini, semua data dan informasi aktivitas kinerja secara cepat, tepat, akurat, real time dari seluruh satuan kerja untuk membantu Top Management dalam mengambil kebijakan strategis perusahaan. Tedjo Rumekso menjelaskan, teknologi ini nantinya diharapkan dapat mencegah fraud atau meminimalisir adanya ketidaksinkronan data antar-bidang serta mencegah ketidasesuaian aktivitas di lapangan dengan proses bisnis yang ditetapkan korporasi, sehingga memonitor kinerja karyawan di lapangan juga lebih mudah dan akurat. Hal ini akan mempermudah tercapainya Good Corporate Governance dan clean governance.

Dengan luas kawasan hutan di Jawa Madura seluas 2,4 juta Ha, wilayah kerja manajemen Perhutani terdiri dari Kantor Pusat, tiga manajemen Unit Kerja dengan 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), 17 Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), 13 Seksi Perencanaan Hutan (SPH), Pusat Penelitian Pengembangan Sumberdaya Hutan, Pusdiklat SDM, Perhutani membutuhkan kecepatan dan ketepatan pengelolaan data dan informasi yang baik. Untuk itu, melalui sinergi BUMN dengan PT Telkom Tbk diharapkan aplikasi e-PHT dapat segera terwujud. (Andi.S/HF/AKS)
(Editor : Agus K Supono)

rri.co.id/Rabu , 25 Juli 2012/11:18 WIB