Pikiran Rakyat, BANDUNG (14/6/2016) | Komoditas bunga bias anggrek sedang dirintis sebagai salah satu unggulan baru wanawisata di kawasan kehutanan Bandung Utara. Lokasi yang direncanakan adalah Waster wisata di wanawisata Cikole, seluas 10 hektare yang difasilitasi Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara.

Kasi Humas Perhutani Divre Jawa Barat-Banten, Ade Sugiharto, di Bandung, Senin (13/6/2016) mengatakan, lokasi wanawisata anggrek tersebut berada di Blok Wisata Cikole yang luasnya 600 hektare. Wisata bunga tersebut terdiri wisata anggrek dan tanaman hias. Diharapkan, keberadaan wanawisata bunga anggrek tersebut menjadi daya tarik baru di kehutanan Bandung Utara.

Menurut dia, diprediksi lokasi wanawisata tanaman bunga anggrek dan bunga hias di Cikole tersebut baru bisa dibuka tahun 2018. Direncanakan, selain wisata pemandangan aneka bunga anggrek dan tanaman hias, para wisatawan juga dapat membeli sejumlah bunga tersebut yang disediakan pengelola.

Disebutkan, pengelolaan wanawisata anggrek tersebut merupakan kerja sama Perhutani Divre Jawa Barat-Banten dengan PT Jala Energi, yang difasilitasi KPH Bandung Utara. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Jumat (10/6/2016) lalu. Rencana dibukanya wanawisata bunga anggrek dan bunga hias di Cikole merupakan salah satu terobosan Perhutani Divre Jawa Barat-Banten mencari sejumlah peluang usaha dari nonkayu.

Secara historis, kawasan kehutanan di Bandung Utara dan Kabupaten Bandung pernah menjadi keberadaan populasi sejumlah tumbuhan anggrek di masa lalu. Secara nasional, tanaman anggrek pernah berjaya pada tahun 1990-an, apalagi setelah dipopulerkan ibu Negara Indonesia saat itu Tien Soeharto yang sekaligus membawa nama Jawa Barat sebagai populasi utama anggrek Indonesia. (Kodar Solihat)

Tanggal : 14 Juni 2016
Sumber : Pikiran Rakyat