PROBOLINGGO, PERHUTANI (7/12/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo menyalurkan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2020 sebesar Rp 75 juta yang diserahkan di Kantor Perhutani Probolinggo, Senin (7/12).

Bantuan diserahkan oleh Administratur KPH Probolinggo Imam Suyuti kepada penerima secara simbolis. Menurutnya, bantuan sebesar Rp 75 juta tersebut, dibagi untuk Program kemitraan sebesar 45 juta rupiah, yakni merupakan bantuan pinjaman modal untuk mitra binaan dan sebesar 30 juta adalah dana hibah untuk kegiatan bina lingkungan.

Untuk pinjaman modal tahun ini diberikan kepada satu mitra binaan yaitu pengusaha makanan ringan yang dikelola oleh Endah Rin Crisnawati yang berdomisili di Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Menurut Imam Suyuti, usulan dana PKBL dari Perhutani KPH Probolinggo senilai 110 juta rupiah terdiri 2 usaha produkstif , dengan rincian usaha produktif makanan ringan senilai 50 juta dan usaha unit pertokoan senilai 60 juta, “Namun karena pada usaha pertokoan tidak memenuhi persyaratan pengajuan, hanya usaha makanan ringan yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan pinjaman lunak dari Perhutani,” katanya.

Imam menjelaskan, pinjaman modal ini bunganya sangat rendah yaitu sebesar 3% per tahun atau 0,25% per bulan, yang diangsur selama 3 tahun. Sedangkan Program Bina Lingkungan yang sifatnya dana bantuan sosial sebesar 30 juta rupiah digunakan dalam bidang pendidikan yaitu perbaikan yang sangat mendesak terhadap Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Rimba II Penanggal yang ada di Desa Penanggal, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yang akan dipergunakan untuk memperbaiki fisik sekolah.

Sementara itu penerima dana bantuan modal Pinjaman dari Program Kemitraan Endah Rin Crisnawati merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Perhutani KPH Probolinggo atas pinjaman lunak yang telah diberikan kepadanya sebesar 45 juta rupiah.

“Kami akan mengangsur selama 36 bulan dengan angsuran pokok sebesar Rp 1.250.000 dan bunga Rp 112.500 sehingga total angsuran per bulan Rp 1.362.500, sehingga  selama 36 bulan total pengembalian hanya Rp. 49.050.000,” ujarnya.

Endah mengaku dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan usaha makanan ringan. Dia berharap usahanya akan menjadi berkembang dan lebih maju lagi. “Semula omset kami sekitar 5 juta per bulan, dengan bantuan ini diharapkan usahanya bisa meningkat menjadi 10-20 juta per bulan dan tentu dengan pola pemasaran yang lebih maju lagi termasuk pemasaran secara online baik lokal maupun luar kota melalui sosial media,” paparnya.

Sementara penerima bantuan dana bina lingkungan, yakni Ketua Yayasan Taruna Rimba Perhutani (YTRP) KPH Probolinggo, Dahliana Rejeki mengatakan, bahwa bantuan sosial dari Perhutani ini digunakan dalam bidang pendidikan. “Bantuan ini sangat kami butuhkan untuk memperbaiki  kondisi gedung TK Tunas Rimba II Penanggal yang mulai retak dan harus segera dilakukan perbaikan demi kenyamanan dalm proses belajar mengajar,” ucapnya. (Kom-PHT/Pbo/HH)

Editor : Ywn

Copyright©2020