SARADAN, PERHUTANI (10/04/2019) | Untuk menggenjot pendapatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rukun Makmur Desa Rejuno Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi melakukan monitoring, evaluasi (Monev) dan verifikasi data petak-petak Agroforestry di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno KPH Saradan, Selasa (9/4).

Administratur Perhutani KPH Saradan Noor Rochman menyampaikan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendata ulang petak-petak tambahan pada wengkon LMDH yang belum masuk dalam data petak Perjanjian Kerja Sama (PKS) Agroforestry tahun 2019.

Menurut ia kegiatan monev dan verifikasi ini dalam rangka menggali potensi yang belum dikerjasamakan, yang diharapkan kedepan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari kegiatan Agroforestry.  “Dengan optimalisasi keluasan teresebut, juga dapat meningkatkan pendapatan LMDH”, imbuhnya.

Dia mengungkapkan di tahun 2019 kegiatan Agroforestry di KPH Saradan yang dikerjasamakan seluas 2.432,35 Ha, dengan target pendapatan sebesar Rp1,3 Milyar. Sedangkan perolehan pendapatan dari agroferstry  tahun 2018 lalu dengan luas 4.352 ha, hanya tercapai 1,4 Milyar dari target sebesar 2,1 Milyar atau (66%).

“Kami berharap agar pendapatan Agroforestry tahun 2019 ini bisa tercapai seratus persen.”  ujar Noor Rochman.

Sementara itu Ketua LMDH Rukun Makmur Senung Budiarto menyampaikan jika pihaknya sangat mendukung dan siap untuk bekerjasama dalam semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan Perhutani.

“Sebagai mitra kami juga akan selalu mengikuti semua ketentuan-ketentuan dan semua program yang ada di Perhutani agar kerjasama ini bisa menguntungkan kedua belah pihak.”, pungkasnya. (Kom-PHT/Srd/Swn).

 

Editor : Ywn

Copyright©2019