SEMARANG, PERHUTANI (17/09/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang melakukan Sosialisasi Potensi Agroforestry di Persemaian Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Mliwang sebagai rangkaian kegiatan menggali potensi agroforestry yang melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Selasa (15/09).

Dalam kegiatan tersebut hadir Administratur KPH Semarang Khaerudin, segenap Asisten Perhutani (Asper), Supervisor Agroforestry dan segenap Ketua LMDH se-wilayah KPH Semarang.

Dalam sambutannya Administratur KPH Semarang, Khaerudin menyampaikan kondisi KPH Semarang dalam kelola sumber daya hutan. Ia menghimbau kepada Ketua LMDH wilayah KPH Semarang untuk mengoptimalkan lahan garapan cluster 30% pada lokasi tanaman Gamal, agar pendapatan dari Agroforestry dapat tercapai. Tidak hanya Agro berupa Jagung tapi hasil panen lainnya juga harus dioptimalkan karena MDH (Masyarakat Desa Hutan) diberikan hak untuk melakukan penggarapan di lahan cluster 30%.

“Perum Perhutani dalam kelola tanaman menggunakan sistem Cluster dengan pembagian 70% tanaman Pokok dan 30% tanaman Agroforestry. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan sistem tumpangsari dimana MDH dibatasi memanfaatkan lahan tersebut hanya 2 tahun, pada sistem cluster 30% MDH diberikan batasan menggarap lahan selama 15 tahun dapat diperpanjang kembali pada lahan tersebut,ˮ ujar Khaerudin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban LMDH, Marheni menyampaikan kesanggupannya dan berharap tetap ada komunikasi yang baik dengan LMDH untuk bersama-sama menjaga dan menjadikan hutan lebih bermanfaat bagi masyarakat. (Kom-PHT/Smg/Adm)

Editor : Ywn

Copyright©2020