TASIKMALAYA, PERHUTANI (23/5) | Perhutani melalui Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mendukung Pemerintah Kecamatan Cipatujah dalam upaya pembangunan infrastruktur menuju objek wisata Curug Dengdeng. Saat ini, pengunjung curug yang berada di Petak hutan 55a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangnunggal, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangnunggal wilayah administratif desa Cikawungading ini terus megalami peningkatan. Hal ini disampaikan Administarur Perhutani Tasikmalaya,  Henry Gunawan saat melakukan peninjauan bersama Camat Cipatujah dilokasi wisata curug Dengdeng, Minggu (22/5).

Menurut Henry, dengan pembangun insfrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata,  sebagaimana diketahui  bahwa curug Dengdeng merupakan obyek wisata air terjun yang khas dengan keindahannya serta menyuguhkan  fenomena alam yang khas lokasi air terjun empat tingkat setinggi 12 meter itu bisa dijadikan pilihan wisata masuk hutan tropis. Kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi wisata adalah outbound dan  bumi perkemahan.

Camat Cipatujah,  Maman Jamaludin menyampaikan bahwa banyak pengunjung yang meminta pemerintah meningkatkan infrastuktur ke Curug Dengdeng. Terutama Jalan. “Untuk pengaspalan dan pembuatan dermaga supaya menuju curug aksesnya bisa menggunakan perahu, kita juga ajukan dalam musrenbang,” ungkap dia.

“Menuju curug bisa menggunakan jalur darat dan air. Khususnya jalur air, wisatawan akan dikenakan tarif naik perahu sebesar Rp. 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Untuk satu perahu bisa memuat 20 orang, perahu ini tidak hanya  bisa mengangkut orang, tetapi juga barang, termasuk motor. “ Menuju curug murah  Rp. 300 ribuan bisa. Bila per orangnya Rp. 20 -30 ribuan. Kalau jalur darat jalan kaki selama 10 menit,” papar Maman.

Maman berharap Pemkab Tasikmalaya bisa lebih memperhatikan lagi Curug Dengdeng. Karena, curug ini berpotensi memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(Kom-PHT/Tsk/Asep JB)

Editor: Dadang K Rizal

Copyright©2016