Dok.Kom-PHT/Tbn  @2015

Dok.Kom-PHT/Tbn @2015

TUBAN, PERHUTANI (11/5) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban bersama Kepala Desa Jetak Kecamatan Montong Kabupaten Tuban optimalisasikan potensi sekitar hutan lindung untuk Wahana Wisata Alam (Wana Wisata Air Terjun Mbongok, dan Situs Budaya Mbah Singonegoro) sebagai salah satu Usaha Produktif Desa Jetak disektor wisata di petak 104c RPH Kebonagung BKPH Merakurak KPH Tuban, luas 6,8 Ha.

Administratur Perhutani Tuban, Riyanto Yudhotomo mengatakan bahwa Masyarakat Desa Jetak yang tergabung dalam Yayasan Peduli Lingkungan dan Penyelamat Sumber Mata Air “SONGGO BUWONO”, dengan terjalinya kerjasama dalam bidang pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) yang telah disepakati bersama, dapat di rasakan manfaatnya yaitu, Himpunan Pemanfaatan Air Minum (HIPAM), pengembangan Wana wisata Air Terjun Mbongok, dan Situs Budaya Mbah Singonegoro yang ada di petak 104c RPH Kebonagung BKPH Merakurak KPH Tuban.

“Wana Wisata Air Terjun Mbongok dan Situs Budaya Mbah Singonegoro, sudah kami laporkan ke Divisi Regional Jawa Timur untuk segera dikelola sebagai wana sisata mengingat potensinya sangat bagus dan indah,” Imbuhnya.

Kepala Desa Jetak Juhri Ali (Mas JOJO) sapaan akrabnya pada saat berada di lokasi wisata mengatakan, retribusi masuk lokasi wisata sementara hanya berupa parkir sepada Motor dan Mobil, hasilnya digunakan untuk pengelolaan lokasi wisata seperti pembuatan MCK dan sarpra lainnya. Pengunjung lokasi wisata didominasi dari wisatawan lokal Kabupaten Tuban, dalam setiap hari rata 100 sd 150 0rang pada hari Senin sd Kamis, sedangkan hari Sabtu dan Minggu atau hari libur sampai 500 orang pengunjung, dibuka mulai jam 08.00 sd 17.00 Wib sudah ditutup.

Sedangkan masyarakat / pesanggem yang mengerjakan untuk lahan pertanian Pemanfaatan Lahan dibawah tegakan (PLDT) disekitar wana wisata mulai dihentikan dan dilaksanakan pengkayaan tanaman langka rimba campur jenis Kepoh, Mahoni, trembesi, dan tanaman buah-buahan. Dengan tujuan peduli lingkungan, penyelamat sumber mata air dan menjaga kelesatiran lingkungan sehingga sumber air terus mengalir. Mendasari pola kemitraan Kehutanan dengan pembuatan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Perhutani dengan LPTNU untuk selanjutnya. Tambah mas Jojo. (Kom-PHT/Tbn/Suep).

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2015