Investor Daily Indonesia – BADUNG – Perum Perhutani mengubah konsep penjualan gumrosin untuk menjaga harga komoditas ini di pasar internasional. Mulai tahun ini, BUMN itu menjual langsung (direct selling) gumrosin ke sejumlah pembeli internasional dan mengurangi penjualan melalui agen (indirect selling).

Gumrosin adalah produk turunan getah pinus berjenis gondorukem yang diolah melalui proses melting dan pemasakan. Perhutani memiliki delapan pabrik gumrosin, yang memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai perekat di industri ban, cat, minuman, dan permen karet

Seiring dengan itu. Perhutani menggelar pertemuan International Business Gathering Perhutani Gumrosin di Nusa Dua, Badung, Bali. 3 Maret 2016, yang dihadiri perwakilanperusahaan pembeli produk gumrosin dari Jerman, Belgia, Pakistan, Jepang, Dubai, dan Turki. Acara ini bertujuan menggenjot penjualan gumrosin.

Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, pertemuan yang baru pertama kali diselenggarakan ini bakal memperkuat hubungan bisnis dengan pembeli internasional (international buyer) melalui konsep penjualan langsung. Selama 55 tahun berbisnis gumrosin. Perhutani memakai konsep penjualan tidak langsung dengan menggunakan jasa agen.

Mulai 2016. kata dia. Perhutani memakai konsep direct selling, dengan memberikan layanan terbaik dan menandatangani kontrak jangka panjang dengan pembeli dunia. Keuntungan konsep ini adalah harga gumrosin lebih stabil, karena

Perhutani terjun langsung dalam menjual produk itu, serta hubungan bisnis antara pembeli dan Perhutani lebih kuat.

“Perhutani ingin membangun hubungan bisnis lebih dekat lagi dan ingin saling bertatap muka, karena selama ini tidak pernah bertemu,” ujar dia pada pembukaan Internasional Business Gathering Perhutani, Kamis (3/3).

Dia menjelaskan saat ini Perhutani mempunyai 6 agen resmi yang menjual gumrosin kepada buyer. Namun, harga gumrosin yang dijual tidak sehat, karena sesama agen saling bersaing.

Dia berhadap keterlibatan Perhutani dalam direct selling dapat membuat harga lebih sehat dan pembeli tidak kecewa. Perhutani tidak memutuskan hubungan dengan agen dan masih memakainya, denganporsi penjualan seimbang, yakni Perhutani 50% dan agen 50%.

Menurut dia. Perum Perhutani merupakan produsen gumrosin nomor tiga di dunia setelah Tiongkok dan Brazil. Gumrosin yang diproduksi sebagian besar untuk kepentingan ekspor dan sisanya untuk domestik dengan komposisi 80% dan 20%.

Produksi gumrosin Perhutani pada 2015 mencapai 60 ribu ton. Dari jumlah itu, ekspor sekitar 52 ribu ton, sedangkan untuk domestik 8 ribu ton. Nilai ekspor produk gumrosin selama tahun 2015yaituUS$110juta.

Mustoha mengatakan, dari hasil pertemuan bisnis tersebut, sudah ada beberapa perusahaan yang menandatangani kontrak dengan Perhutani, antara lain Marubeni Plax Corporation dari Jepang dan Venus Corporation dari Pakistan, (dho)

Sumber : Investor Daily Indonesia, hal. 8
Tanggal : 4 Maret 2016