TASIKMALAYA, PERHUTANI (20/04/2020) | Meski masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wargijaya dapat melaksanakan panen raya padi gogo di petak 7 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna, Sabtu (18/04).

Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ucu Anwar Surahman, Camat Taman Sari Ukim Sumantri, Kapolsek Taman Sari Nuroji, Danramil 1209 Cibeureum Ajat Sudrajat, Asisten Perhutani (Asper) Singaparna Muchlis, dan Ketua LMDH Wargijaya Nata Wijaya.

Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman yang membuka panen raya mengapresiasi para pejuang ketahanan pangan atau petani anggota LMDH ini karena meski berada di tengah pandemi virus corona masih dapat meningkatkan produksi padi. Budi mengingatkan agar masyarakat tidak khawatir terkait ketersediaan pangan hingga Idul Fitri. Ia pun berpesan jangan ada kepanikan hingga Panic Buying sebagai antisipasi masyarakat ketika wabah atau bencana karena justru mengakibatkan harga naik dan merugikan masyarakat sendiri.

“Keberhasilan panen ini tentu tidak lepas dari kebersamaan dan kepedulian yang solid antara Perhutani dan masyarakat desa hutan dalam wadah LMDH,” ungkap Budi.

Administratur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko melalui Asper BKPH Singaparna, Muchlis mengungkapkan rasa syukur karena di tengah pandemi Covid-19 Perhutani dan LMDH masih dapat melakukan panen raya yang juga merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Ia mengajak para petani / penggarap di Kelurahan Setiawargi yang tergabung dalam LMDH untuk senantiasa memajukan perekonomian masyarakat dan memastikan keberadaan sumber daya hutan tetap terjaga dan lestari.

“Alhamdulillah Perhutani masih bisa memberikan kontribusi positif di tengah pandemi. Ini sekaligus bukti nyata kepedulian Perhutani pada masyarakat sekitar hutan khususnya yang tergabung dalam LMDH Wargijaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.

Menurut penuturan Ketua LMDH Wargijaya, Nata Wijaya penjualan hasil panen padi basah berada di kisaran 400 ribu/kwintal, sedangkan untuk padi kering sekitar 650 ribu/kwintal. Hasil panen padi dari lokasi seluas 10 ha adalah sekitar 65 ton pada musim ini. Untuk masa panen kedua diharapkan hasilnya bisa lebih banyak lagi. Ia pun tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah membina LMDHnya sehingga berhasil dalam kegiatan pertanian padi di kawasan hutan.

“Atas kepedulian dan pembinaan Perhutani pada LMDH, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Karena selain mendapat keuntungan dari hasil panen padi ini, kami juga diijinkan memanfaatkan lahan bekas tebangan untuk bertani palawija sebelum dilaksanakan lagi kegiatan penanaman tananan pokok kehutanan.” ungkapnya (Kom-PHT/Tsk/UWA)

Editor : Ywn

Copyright©2020