FOKUSJABAR.COM (4/5/2017) | Kasi Ekstensifikasi Kedelai dan Pemberdayaan, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI), Arif Muliawan mengatakan, Kementan RI tahun ini menargetkan produksi kedelai 1,2 juta ton dengan Perluasan Areal Tanam (PAT) mencapai 210 ribu hektare (Ha). Untuk PAT di Provinsi Jawa Barat seluas 22 ribu Ha, sedangkan untuk PAT di Kabupaten Majalengka seluas 500 Ha. Khusus PAT di Perum Perhutani Divisi Regional Jabar seluas 14 ribu Ha.

“Produksi kedelai nasional tahun 2016 kemarin mengalami penurunan sebesar 10,94 persen atau 105 ton, dan itu hanya mampu memenuhi 37,29 persen dari rata-rata kebutuhan nasional sebesar 2,3 juta ton. Sedangkan 62,71 persen lainnya dipenuhi dari impor,” tutur Arif, saat membacakan sambutan Dirktur Aneka Kacang dan Umbi, Rita Mezu, dalam acara gerakan tanam perdana PAT Kedelai, di petak 41 LMDH Tanjungwiru, Desa Sahbandar, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (4/5/2017).

Untuk mencapai target itu, pemerintah akan memfasilitasi sarana produksi, pertemuan dan pendampingan baik dari petugas maupun dari unsur TNI AD, serta memberikan bantuan melalui benih kedelai bersubsidi yang dapat dibeli dengan harga murah.

“Kementan akan menjamin pasar bagi petani kedelai. Untuk harga diatur dalam Permendag nomor 63/M-DAG/PER/9/2016, yakni HPP kedelai diingkat petani Rp8.500/kg dan ditingkat pengrajin atau konsumen Rp9.200/kg,” katanya.

Dia berharap, ada peran aktif pemerintah daerah untuk memberi perhatian khusus pada upaya pengembangan komoditi kedelai.

“Saya yakin dengan dukungan Bupati, TNI AD, petugas lapangan dan semua pihak, target itu tercacpai,” ucapnya.

Kadivre Perum Perhutani Jabar dan Banten, H Andi Purwadi mengungkapkan, Perhutani akan menanam di 22 Kabupaten/Kota, 95 Kecamatan, 186 Desa, serta membentuk 416 kelompok kerja di wilayah Jabar dan Banten.

“Tanah milik perhutani di desa ini silahkan dipakai tanam palawija sebelum semuanya ditanami kedelai, perlu diketahui menanam kedelai baru terasa untungnya apabila menanamnya minimal satu hekater,” katanya.

Bupati Majalengka, H Sutrisno menyambut baik program itu, dia mengatakan, program ini secara masif dilakukan kementrian, dari hulu sampai kehilir terkoneksi dan terintegrasi dalam rangka percepatan pemenuhan kebutuhan kedelai.

“Jangan sampai main-main dengan program ini, apabila target tidak tercapai, maka harus diekembalikan fasilitas yang diberikan dari Kementerian, sesuai dengan fakta integritas yang tadi dibacakan oleh pengelola,” katanya.

Sumber : fokusjabar.com

Tanggal : 4 Mei 2017