Menggelontorkan Rp 120 juta untuk membantu pengusaha kecil di lingkungan sekitar hutan. Ada juga bantuan untuk bina lingkungan sebesar Rp 17 juta telah dialokasikan untuk sarana ibadah, sosial, pengentasan kemiskinan, pelatihan dan pendidikan.
BUMN setiap tahunnya melaksanakan Program Kemitraan yang bertujuan meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus pemberdayaan kondisi sosial masyarakat. Begitu juga dengan Perum Perhutani. BUMN kehutanan ini menebar PKBL dimana dia berada. Seperti yang dilakukan pada akhir bulan lalu, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya menyerahkan bantuan pinjaman modal dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp 120 juta kepada sepuluh binaan LMDH dan non LMDH di Aula Kantor Perhutani, Tasikmalaya.
Sepuluh mitra binaan yang mendapat bantuan pinjaman yaitu LMDH Anggabuana Rp 14 juta dari RPH Pagera-geung, LMDH Sejahtera Mandiri Rp 10 juta, LMDH Mekar Sari Saluyu Rp 10 juta, LMDH Mekar Jaya Rp 10 juta, LMDH Taruna Mekar Rp 10 juta, untuk non LMDH batuan pinjaman diberikan kepada Riri Sutisna Rp 10 juta yang bergerak dalam bidang usaha bata merah. Yuyun Sri Widyaningsih sebesar Rp 6 juta yang bergerak bidang usaha batik Tasik, Apong Rp 30 juta UMKM yang bergerak dalam bidang usaha penggemukan sapi), Indra Juanda Rp 10 juta yang bergerak dalam bidang usaha budi daya ikan dan Lutfi Maulana Rp 10 juta UKM yang memiliki usaha mebel.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Administratur Perum Perhutani KPH Tasikmalaya, Henry Gunawan disaksikan Wakil Adm dan KSS PHBM Tasikmalaya. “Bantuan pinjaman Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ini merupakan hak dan kewajiban Fungsi Sosial Perum Perhutani dian taranya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat sekitar hutan,” terang Hendry. Bantuan dana pinjaman PKBL ini diberikan kepada LMDH yang sudah dibentuk kelembagaannya, yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya dengan jumlah uang yang berpariasi sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.
Kepada yang telah menerima bantuan, Hendry berpesan agar modal usaha tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan bidang usahanya masing-masing sehingga pemberdayaan masyarakat secara bertahap dapat terwujud, serta diharapkan dalam pengembalianya agar tepat waktu sesuai aturan yang telah disepakati bersama dalam perjanjian antara perhutani dengan mitra binaan.
Selain dana kemitraan, lanjut Henry. Perhutani KPH Tasikmalaya melalui dana bina lingkungan sebesar Rp 17 juta telah dialokasikan untuk sarana ibadah, sosial, pengentasan kemiskinan, pelatihan dan pendidikan.
Sumber  : BUMN Insight
Tanggal  : 16 Pebruari 2015