Puluhan pohon jati di wilayah hutan Perhutani, Desa Kukusan, Kecamatan Kendit,  pada Sabtu (7/5) dibabat. Hingga  kini, pelakunya masih misterius.  Yang jelas, pelaku pembabatan  bernyali besar. Sebab, lokasi  pohdn jati yang ditebang tersebut  berada di pinggir jalan. Penebangan tidak terjadi di satu titik,  tetapi di tiga titik.
Diduga, pembabat menggunakan  alat pemotong seperti kapak besar untuk melakukan aksinya.  Hal itu terlihat dari bekas pembabatan yang tertinggal. “Melihat  jumlahnya yang hampir mencapai  seratus pohon, pasti pelakunya  lebih dari satu orang,” ungkap  salah seorang warga.
Ada yang menilai, kejadian  tersebut bukan peristiwa illegal  logging seperti yang sering terjadi. Sebab, pelaku tidak membawa kabur kayu-kayu yang  ditebang. Mereka justru membiarkan kayu-kayu itu. “Bisa saja itu sengaja dilakukan oleh kelompok tertentu untuk mengacau Perhutani,” ujar dia.
Kejadian tersebut baru diketahui pada Sabtu (7/5) pukul 09.00 WIB. Diduga, aksi itu dilakukan pada  malam hari. Sebab, pada malam  hari tempat tersebut terlihat sunyi. Kondisi itu sangat memungkinkan para pelaku untuk  menjalankan aksinya secara leluasa.
Setelah rnendapat laporan warga, sejumlah petugas dari Perhutani langsung mendatangi tempat kejadian. Tetapi, mereka  enggan berkomentar mengenai  kejadian tersebut. “Langsung ke  Pak Mantri (Perhutani) saja,”  tegas pria yang menggunakan  seragam Perhutani.
Lalu, mereka sibuk menghitung  dan mengukur lingkar tengah  pohon jati yang ditebang tersebut.  Salah seorang di antara mereka  ada yang membawa gergaji rnesin  untukmemotong dan merapikan  pohon jati sebelum lingkar tengahnya diukur.
Pohon jati yang sudah di potong-potong dikumpulkan menjadi  satu. Lalu, potongan-potongan  itu dibawa kepala Resor Polisi Hutan Bondowoso yang ada di dijadikan barang bukti.
Nama Media : SUARA MERDEKA
Tanggal        : Senin, 09 Mei 2011 hal 13
TONE           : NETRAL