SUARAMERDEKA.COM (06/05/2021) | Badan Otorita Borobudur (BOB) gencar menyosialisasikan masterplan kawasan pariwisata Zona Otorita seluas 309 hektar bernama Borobudur Highland. Kawasan ini berada di perbukitan Menoreh wilayah Purworejo dan berbatasan dengan Kulonprogo serta Magelang.
Setelah mengenalkan kepada stakeholder dan masyarakat di Kabupaten Kulonprogo dan Kota Semarang, sosialisasi kini menyasar pemangku kepentingan dan masyarakat di Kabupaten Magelang. Bertempat di Balkondes Karangrejo, Borobudur, Selasa (4/5) sosialisasi diikuti puluhan peserta.
Direktur Utama BOB, Indah Juanita mengatakan, pembuatan masterplan ini berdasarkan PP No 46 tahun 2017. Dari total 309 hektar yang akan dibangun, 50 hektar di antaranya akan dikelola BOB sendiri sebagai HPL.
“Sementara sisanya 259 hektar BOB akan bekerja sama dengan Perhutani untuk membangun kawasan sebagai destinasi alam sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya di sela sosialisasi.
Dia menjelaskan, BOB mengembangkan proyek Borobudur Highland, sebuah Kawasan pariwisata terpadu berbasis resort. Juga menjadi produk pariwisata baru di Kawasan Pariwisata Borobudur.
“Kami mengangkat tema cultural eco-resort. Proyek ini bernilai investasi total tidak kurang dari Rp 1.5 triliun. Proyek ini digadang-gadang bisa menyerap tidak kurang 1.800 tenaga kerja di seputar Zona Otoritatif,” katanya.
Berdasarkan Masterplan, katanya, kawasan Borobudur Highland terbagi menjadi 5 (lima) Distrik atau Zona, yaitu Zona Gerbang Masuk (the gate), Zona Ressort Eksklusif (exclusive ressort), Zona Wisata Petualangan (adventure tourism), Zona Wisata Budaya (cultural tourism), dan Zona Ekstrim (extreme tourism).
Akan dikembangkan pula beberapa sarana dan wahana, di antaranya Komersial UMKM, Amphitheater, Taman Anggrek, Tree Top Cycling, Mountain Biking, Multimedia Night Walk, Zip Coaster, Outbond Centre, Children playgroup and mini zoo, Borobudur Conner, Health, Spa, and Wellness Centre, Forest traching, dan Off Road.
“Kami perlu menyosialisasikan ke stakeholder dan masyarakat untuk memberikan gambaran seperti apa konsep kawasan tersebut. Sehingga, bersiap untuk maju bersama mengembangkan pariwisata di seputar Zona Otorita ini,” jelasnya.
Asisten 2 Sekda Magelang, Iwan Sutiarso yang hadir mewakili Sekda Adi Waryanto mengaku, pihaknya menyambut baik sosialisasi dari BOB ini. Segenap OPD yang hadir sosialisasi dan pemangku wilayah terdekat Menoreh diharap bisa memahami masterplan Borobudur Highland ini.
“Setahun lebih kita berjuang lawan Covid-19 yang dampaknya luar biasa di segala sektor, termasuk pariwisata dan kreatif. Masterplan zona otorita Borobudur Highland merupakan rencana induk yang harus kita dukung dalam rangka membangkitkan kembali sektor pariwisata,” paparnya.
Pihaknya berharap, proyek ini dapat berdampak positif bagi wilayah Magelang. Apalagi jarak antara Borobudur Highland dan Candi Borobudur hanya sekitar 12,5 km yang relatif dekat, sehingga kedua destinasi ini bisa saling terkait dan menguntungkan.
“Kawasan ini sangat potensial berkembang menjadi destinasi baru wisata masa depan berbasis ramah alam, petualangan, atraksi, dan lainnya. Kami harap proyek ini terintegrasi dengan program Pemda, mendukung UMKM, serap tenaga kerja lokal, dan beri kontribusi positif pada ekonomi,” ungkapnya.
Sumber : suaramerdeka.com
Tanggal : 6 mei 2021