SOLOPOS.COM (22/12/2019) | Objek wisata baru di Tawangmangu, Karanganyar, Sakura Hills, menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Tak hanya menawarkan nuansa bunga sakura ala Jepang, pohon sakura di Sakura Hills diklaim bisa berbunga hingga dua kali dalam setahun.

Padahal di negara asalnya, Jepang, bunga sakura hanya bisa berbunga sekali dalam setahun. Begitu pula yang ditanam di Washington DC, Amerika Serikat.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang hadir untuk meresmikan uji coba pembukaan Sakura Hills, Sabtu (21/12/2019), mengklaim pohon sakura di Sakura Hills bisa berbunga dua kali dalam setahun. Ini berbeda dengan sakura di Jepang yang hanya satu kali setahun.

“Semoga nanti bisa berkontribusi manfaat yang banyak. Sakura di Cemoro Kandang ini berbeda dengan yang ada di Jepang. Kalau di Jepang hanya satu kali. Di sini bisa dua kali dalam setahun berbunga. Berarti kan lebih baik. Semoga nanti wisata ini bisa menjadi ikon wisata Karanganyar yang baru,” ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Juliyatmono bersama pengelola menandai dengan menanam bibit pohon sakura di kawasan tersebut sebanyak 60 batang pohon. Dia berharap nantinya Sakura Hills bisa menjadi salah satu ikon Karanganyar hingga dikenal di luar negeri.

Terkait pemilihan konsep Jepang, pengelola Sakura Hills Parmin Sastro menjelaskan hal tersebut sebagai bentuk dukungan dari adanya budidaya bunga sakura di Taman Lawu. Konsep nuansa ala Jepang dianggap tepat dalam membentuk destinasi hutan wisata.

Terkait pengelolaan, Sakura Hills bekerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dono Lestari.

“Jadi konsep Jepang ini kami pilih memang karena sebelumnya kan ada budidaya tanaman sakura di sini [Lawu]. Kami menguatkan saja konsep yang dibentuk Perhutani dengan membuat destinasi wisata bergaya Jepang di Cemara Kandang,” kata dia.

 

Sumber : solopos.com

Tanggal : 22 Desember 2019