RANDUBLATUNG, PERHUTANI | Sebanyak 100 orang calon petani porang diberi motivasi tentang cara budidaya dan prospek tanaman tersebut di Balai Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Madiun oleh Pengurus LMDH Pandan Asri dan jajaran Rimbawan Perhutani KPH Saradan beberapa waktu lalu.
Porang (Amorphophallus Oncophyllus Prain) adalah tanaman perdu yang tumbuh di bawah tegakan hutan dengan nilai jual cukup menjanjikan. Sehingga diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi para petani yang tinggal di sekitar hutan.
“Budidaya tanaman porang memang memerlukan penanganan khusus serta pengawasan rutin pada awal penanaman, karena tanaman ini rawan terbakar apabila musim kemarau datang,” kata Hartoyo, salah satu Pengurus LMDH Pandan Asri Desa Klangon KPH Saradan.
Ditambahkannya, yang perlu disiapkan dalam menanam adalah kesiapan lahan serta bibit yang baik serta ketelatenan petani. Disamping itu, pemberian pupuk juga dibutuhkan untuk membantu memenuhi unsur hara sehingga bisa mempercepat pertumbuhan
Hartoyo juga mengatakan LMDH Pandan Asri siap membeli hasil panen porang. “Berapa ton pun kami siap membeli dan menampung umbi porang, karena kami sudah mampu menguasai pengolahan pasca panen serta mempunyai link dengan beberapa pabrik sehingga hasil panen bisa kami salurkan setelah melalui proses pengolahan awal berupa irisan (chip) kering porang,” ujarnya.
Wakil Administratur Perhutani Randublatung Wilayah Utara, Subowo, menjelaskan bahwa rencana budidaya tanaman porang yang dilakukan di KPH Randublatung seluas 520 Ha dengan jumlah petani hutan 597 orang yang tersebar di 7 BKPH dan 10 LMDH. Ia berharap budidaya porang tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan di wilayah KPH Randublatung.
(Andan – Hms RDB)