BANDUNG, PERHUTANI (29/05/2020) | Jelang pelaksanaan new normal, Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ecotourism Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten melakukan sejumlah langkah persiapan di lokasi-lokasi wisata yang dikelolanya.
Hal ini disampaikan General Manager KBM Ecotourism Perhutani Divreg Jabar dan Banten Agus Mashudi didampingi Senior Manager Marketing Isal Putrajaya usai mengikuti rapat persiapan pelaksanaan new normal bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung dan sejumlah stakeholder pariwisata lainnya di kantor Disparbud Kabupaten Bandung, Rabu (27/5).
General Manager KBM Ecotourism Perhutani Divreg Jabar dan Banten, Agus Mashudi menerangkan jelang situasi new normal ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan di lokasi wisata. Diantaranya membuat prosedur pematuhan protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19, pengunjung harus mengikuti SOP penggunaan toilet, area parkir, area wahana dan lainnya. Selain itu, petugas juga harus disiplin dalam memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19.
“Misalnya di Cluster Ciwidey akan ada SOP penggunaan toilet, parkiran, ontang anting, dan kegiatan di area terbuka. Selain itu, akan dibuat juga papan himbauan mengenai protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19 seperti rajin cuci tangan, hindari kerumunan, pakai masker dan lain-lain. Kami juga akan membatasi angkutan maksimal 50% dari kapasitas normal,” terangnya.
Agus menuturkan pihaknya juga akan membuat konsep kantong kerumunan atau titik kumpul di beberapa titik lokasi pada pusat kunjungan. Misalnya pada pusat kawah untuk memecah kerumunan pada satu titik, dapat diatur tempat-tempat untuk berkumpul dalam blok. Akan disiapkan pula posko kesehatan untuk penanganan pertama.
“Kami juga membuat gugus tugas pencegahan covid-19 yang melibatkan mitra kerja yang ada di masing-masing lokasi wisata. Para petugas akan diberikan pelatihan singkat mengenai pelayanan pengunjung selama pemberlakuan new normal,” jelasnya.
Sementara itu, Kadisparbud Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha melalui Kabid Promosi dan Ektaf, Vena Andriawan memaparkan beberapa tahapan terkait objek wisata dalam menghadapi kondisi new normal. Pertama, pihaknya akan menyiapkan tim untuk penerapan new normal di objek wisata Kabupaten Bandung. Kedua, akan dilakukan kajian dan selanjutnya akan dibentuk regulasi. Ketiga adalah tahapan uji coba.
Pembahasan terkait penerapan new normal ini akan dirapatkan tidak hanya dengan pengelola industri objek wisata saja, tetapi juga dengan pelaku usaha objek wisata seperti tour guide, dan pemilik bus wisata. Hal tersebut dilakukan karena penerapan new normal tidak hanya dilakukan pemilik objek, tetapi juga harus ditetapkan standarisasi pelayanan di lingkup industri objek wisata.
“Misalnya bagaimana SOP para tour guide dalam mengantar tamu, berapa kapasitas dari masing-masing bus pariwisata, termasuk asuransi kesehatannya,” paparnya. (Kom-PHT/DivreJanten/RS)
Editor : Ywn
Copyright©2020