Produksi padi melalui gerakan peningkatan produktivitas pangan berbasis korporasi (GP3K) yang dicanangkan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah di Dusun Gedangan Desa Penganten, Kecamatan Klambu, Grobogan beberapa hari lalu diharapkan bisa menyukseskan dan menyokong ketahanan pangan di daerah itu.
“Realisasi rata-rata produksi pangan pada 5 tahun terakhir di Kabupaten Grobogan menunjukkan angka yang signifikan. Apalagi ditambah adanya program GP3K, maka Grobogan akan lebih kokoh dalam membantu stok pangan nasional,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan Ir Edy Sudaryanto MM, Sabtu (8/10).
Disebutkan, produksi padi Grobogan di lahan sawah saat ini mencapai 618.890 ton dengan luas tanaman 102,769 hektare. Sedangkan padi ladang mencapai 13.457 ton di lahan seluas 3.395 hektare. Produksi jagung 551.657 ton dengan luas lahan 117.262 hektare, kedelai 43.706 ton di lahan seluas 23.285 hektare, dan produksi kacang hijau mencapai 23.084 ton.
Menurutnya, program ketahanan pangan yang diimplementasikan dalam produk GP3K yang dikelola Perum Perhutani tahun 2011, baik di lahan dalam dan di luar kawasan hutan sangat membantu petani di Grobogan. “Luas tanaman padi program GP3K ada 706,47 hektare dengan sasaran produksi 4.236 ton, jagung seluas 6.395,53 hektare dengan sasaran produksi 31.977 ton, dan komoditas kedelai seluas 800,2 hektare dengan sasaran produksi 1.440 ton. Tiga komoditas tersebut ditanam di wilayah Perum Perhutani KPH Purwodadi, Semarang, Telawa, Gundih, dan KPH Pati,” terang Edy. 
Nama Media : KEDAULATAN RAKYAT
Tanggal           : Senin, 10 Oktober 2011 Hal. 18
Penulis           : TAS
TONE              : POSITIVE