BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (14/11/2024) | Dalam rangka mendukung Perhutani Innovation Award (PIA) 2024, Perhutani Kantor Pusat melalui Tim Penilai PIA mengadakan kunjungan penilaian ke beberapa satuan kerja yang terpilih untuk masuk ke Grand Final PIA 2024. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Lapak Asik di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Gaul, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, pada Rabu (13/11). Kegiatan ini turut dihadiri para pelaku usaha kerajinan kayu dan furnitur sekitar hutan di wilayah tersebut.
Kepala Perhutani Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, yang didampingi oleh jajaran manajemen, menyampaikan kepada Tim Penilai PIA bahwa layanan “Lapak Asik” di TPK Gaul telah memberikan dampak positif pada peningkatan pendapatan perusahaan di sektor penjualan kayu. Dengan adanya fasilitas ini, pelaku usaha lokal di bidang kerajinan kayu dan furnitur dapat memperoleh bahan baku kayu dengan mudah, harga terjangkau, dan mekanisme pembelian yang sederhana. Menurut Wahyu, langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Wahyu juga menambahkan bahwa Lapak Asik di TPK Gaul adalah inovasi yang bertujuan memperluas pasar lokal serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, layanan ini juga diharapkan dapat membantu dalam pencegahan gangguan keamanan hutan (gukamhut), seperti illegal logging, melalui dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak, terutama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Purwoharjo dan komunitas pengrajin kayu di sekitar hutan.
Tim Penilai PIA yang diwakili oleh Noer Fauzi Rachman (anggota Dewan Pengawas) dan Moch. Farid Januardi (dari PeFI), serta didampingi oleh Wakil Kepala Divisi Regional Jatim Suratno, mengapresiasi inovasi yang diinisiasi oleh Perhutani Banyuwangi Selatan. Mereka menilai bahwa keberadaan Lapak Asik mempermudah akses masyarakat sekitar hutan, khususnya pelaku usaha mikro di bidang kerajinan kayu, dalam mendapatkan bahan baku dengan proses yang mudah. Selain itu, kegiatan ini berpotensi menjaga keamanan dan kelestarian hutan, serta sejalan dengan program pemerintah untuk menghidupkan usaha mikro dan kecil serta menciptakan lapangan kerja yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Noer Fauzi menambahkan bahwa Lapak Asik di TPK Gaul merupakan solusi inovatif yang mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi dalam penjualan kayu, terutama bagi pelaku usaha kecil dan pengrajin lokal. Ia berharap Perhutani Banyuwangi Selatan terus berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan Lapak Asik, demi pertumbuhan UMKM, kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, serta kelestarian hutan.
Salah satu pengrajin kayu setempat, Jimin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Perhutani atas dukungan dan pembimbingan yang diberikan kepada para pengrajin. Menurutnya, keberadaan Lapak Asik sangat membantu pengrajin kayu lokal dalam memperoleh bahan baku dengan mudah, sehingga dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan. “Lapak Asik memang ‘Keren’,” ujar Jimin. (Kom-PHT/Bws/Dik)
Editor:Lra
Copyright©2024