BANDUNG UTARA, PERHUTANI (27/12/2019) | Meski belum seramai Puncak Bintang atau Geger Bintang Matahari, Keindahan Curug Cijalu perlahan memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Lokasinya berada di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wanayasa Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cisalak, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara masuk wilayah Administratif Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Kamis (26/12).

Penjelasan tentang wisata ini disampaikan oleh Administratur KPH Bandung Utara Komarudin melalui Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Wanayasa Ocep Daslia. Ia mengatakan bahwa objek wisata Curug Cijalu telah dikelola Perhutani sejak 1984 bekerjasama dengan pemerintah desa, CV Gilang Kencana, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), termasuk di dalamnya terkait tiket masuk. Ia menuturkan wisata ini punya keindahan curug yang menawan. Selain besar, jatuhan airnya pun mempesona. Namun, ia tetap menghimbau kepada para pengunjung agar senantiasa berhati-hati selama berada di lokasi.

“Pendapatan dari tiket yang masuk itu kami bagikan sebesar 30 persen ke desa dan juga LMDH setempat,” sebutnya.

Pengelolaan wisata ini diakui juga oleh Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sapu Buana Ris Hidayat, menurutnya pengelolaan objek wisata yang satu ini dilakukan secara kolaborasi antara Perhutani KPH Bandung Utara, LMDH Sapu Buana dan CV Gilang Kencana. Sehingga, sebagian pemasukannya terbagi juga ke LMDH Sapu Buana.

“Alhamdulillah meskipun masih dalam tahap pengembangan tapi wisata ini sudah memberikan efek positif bagi ekonomi masyarakat. Semoga kedepan wisata ini bisa lebih maju dan ramai pengunjung sebab, keindahan alamnya tidak akan mengecewakan,” ungkapnya. (Kom-PHT/Bdu/Aep)

 

Editor : Ywn

Copyright©2019