PEKALONGAN TIMUR, PERHUTANI (22/04/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur menggelar kegiatan touring inspeksi mendadak (sidak) di kawasan hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Doro, Senin (21/04).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (SDH), Eni Wahyuningsih, yang mewakili Administratur KPH Pekalongan Timur. Ia turut didampingi oleh sejumlah pejabat kantor, Mandor Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jolotigo, Sri Wirnaningsih, dan Asisten Perhutani (Asper) BKPH Doro, Tulus.
“Kegiatan touring sidak ini bertujuan untuk memantau secara langsung produksi getah pinus di lapangan serta memberikan pembinaan kepada para penyadap getah,” ujar Eni Wahyuningsih.
Salah satu penyadap getah yang dikunjungi adalah Surati, seorang perempuan yang tinggal di sekitar kawasan hutan RPH Jolotigo, BKPH Doro. Pekerjaan sebagai penyadap getah pinus di Petak 20 selama ini didominasi oleh kaum pria. Namun, keberadaan Surati menjadi bukti bahwa perempuan juga mampu menjalani profesi ini dengan baik.
Eni Wahyuningsih menyampaikan bahwa pekerjaan penyadapan getah pinus memang selama ini identik dengan laki-laki, namun kini perempuan pun memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai kejujuran, keuletan, dan kedisiplinan dalam bekerja agar dapat menghasilkan output yang optimal.
“Belum tentu hasil yang diperoleh pekerja perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja pria,” ujarnya dalam sesi pembinaan singkat.
Surati mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan oleh Perhutani KPH Pekalongan Timur. Ia berharap hasil penyadapan tersebut dapat mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. “Saya sangat berterima kasih kepada Perhutani yang telah menerima saya sebagai penyadap getah pinus. Semoga hasil kerja ini bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga,” tuturnya.
Dalam momen tersebut, Eni juga mengutip pemikiran R.A. Kartini mengenai makna emansipasi perempuan. “Banyak yang mengira emansipasi wanita adalah tuntutan untuk persamaan derajat. Padahal, emansipasi adalah pembuktian diri yang seimbang, antara raga yang tangguh dan hati yang senantiasa patuh. Emansipasi adalah penerimaan—penerimaan diri bahwa setiap tempat memiliki empunya yang dikodratkan dan dipantaskan.”
Kegiatan touring sidak ini merupakan bagian dari upaya Perhutani untuk terus mendukung peran aktif masyarakat, termasuk perempuan, dalam pengelolaan sumber daya hutan secara lestari dan produktif.
Editor: Tri
Copyright © 2025